"SELAMAT DATANG DI WANDI KOMPUTER" Menerima Pengetikan, Pengolahan Data Skripsi (Perhitungan Manual dan SPSS), Bimbingan Skripsi, Service Komputer dan Kursus Komputer. Statistik, Olah Data SPSS, Kumpulan Judul Skripsi Bimbingan dan Konseling Dll.

web stats

Monday 8 December 2014

Pengembangan Diri



Bab I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam era milinium ini, kita sedang memasuki suatu abad baru yang banyak menimbulkan perubahan dan kemajuan, sekaligus menjadi tantangan. Tantangan akibat perubahan dan kemajuan yang cepat, terjadi baik pada aspek sosial, budaya, dan teknologi. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi akibat perubahan tersebut semakin komplek, baik masalah pribadi, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain. Untuk menghadapi tantangan ini diperlukan kesiapan individu secara fisik dan mental, agar lebih mampu mengatasi berbagai hal dalam mencapai kesuksesan. Bagaimana kita menghadapi tantangan yang ada bisa dimulai dengan berempati, mengubah cara pandang, mengelola emosi dan mengambil resiko. Apabila tidak memiliki referensi nilai, fokus yang positif, dan harga diri maka akan timbul kesulitan dan menemukan sumber daya batiniah yang diperlukan untuk menangani tantangan-tantangan yang beragam dalam kehidupan.
Pengembangan diri sangat penting untuk dikembangan dalam kehidupan manusia, demikian halnya dengan peserta didik. Hal tersebut disebabkan karena jika manusia mempunyai gambaran tentang dirinya baik fisik maupun psikologisnya maka diharapkan ia dapat menjalani kehidupannya secara optimal.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap individu sesuai dengan kondisi seseorang. Perasaan individu bahwa ia tidak memiliki kemampuan menunjukkan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dipunyainya. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan ia memandang seluruh tugasnya sebagai sesuatu yang sulit diselesaikan. Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli menunjukkan, bahwa pandangan individu terhadap dirinya sendiri sangat menentukan keberhasilan yang akan dicapai.

B.     Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepribadian. Sedangkan tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui teori pengembangan diri meliputi: teori bakat, teori kepribadian, dan teori kecerdasan.
2.      Untuk mengetahui karakter pembelajaran personal meliputi: auditory, visual, dan kinestetik.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengembangan Diri
  1. Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri
Dalam teori bakat (talent theory), misalnya dikatakan bahwa seseorang itu ada yang diberi bakat bawaan berupa kemampuan praktek atau teknik. Pertanyaannya adalah, apakah orang yang mengidentifikasi dirinya memiliki bakat di sini berarti tidak berbakat pada kemampuan-kemampuan yang sifatnya "intelektual" atau "analitis".
 Begitu juga dalam teori kepribadian (personality theory). Dijelaskan di sana bahwa ada seseorang yang punya model kepribadian, katakanlah misalnya, introvert. Pertanyaannya adalah, apakah orang yang mengidentifikasi dirinya punya model kepribadian di sini berarti tidak memiliki model kepribadian ekstrovert. 
Begitu juga dengan teori kecerdasan (intelligence theory). Dijelaskan di sana bahwa ada seseorang yang punya kecerdasan intrapersonal (kemampuan menjalin hubungan ke dalam). Pertanyaannya adalah, apakah orang yang mengidentifikasi dirinya memiliki kecerdasan di sini berarti tidak memiliki kecerdasan di bidang lain, misalnya katakanlah, kecerdasan interpersonal.
  1. Tujuan Pengembangan diri
Tujuan kita mengembangkan diri yaitu:
a.       Mendapatkan rasa aman
Menurut Abraham Maslow, keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Di dunia kerja, keamanan itu meliputi kondisi kerja, asuransi kesehatan, gaji pada waktu berhalangan kerja, koperasi simpan pinjam, program pengembangan, dan dana pension. Akan tetapi, keamanan dan rasa aman yang kita cari dengan pengembangan diri bukanlah keamanan dari luar seperti itu,
melainkan kemanan dari dalam, yaitu kemanan batin. Kemanan seperti itu kita dasarkan atas kemampuan untuk memberi sumbangan di dalam hidup, kecakapan dalam kerja, watak, dan kepribadian yang sudah berkembang secara lengkap dan utuh: lahir-batin, jasmanirohani, material-spritual. Kita merasa aman karena kita telah berhasil memodifikasi sikap dan prilaku kita menjadi lebih baik, menambah kemampuan dan kecakapan kita, serta meningkatkan prestasi kerja kita. Rasa aman menjadi modal yang tidak ternilai tenang dalam hidup dan kerja kita.
b.      Kemantapan hidup
Kemantapan hidup adalah keadaan hidup di mana kita tidak mudah
goyah dan digoyahkan, baik oleh factor-faktor yang ada di dalam diri
kita, seperti selera, emosi, ambisi, atau mimpi, maupun factor-faktor di
luar diri kita, seperti rekan kerja, atasan, lembaga, masyarakat, bahkan dunia. Kemantapan hidup seperti ini merupakan hasil komitmen yang sudah dibuat dan sikap konsekuen untuk memenuhi komitmen itu. Ini berarti bahwa kita sudah berhasil menciptakan kepaduan antara visi, misi, dan peran kita dengan cara hidup, perilaku, dan cara kerja kita. Untuk dapat hidup mantap, kita membutuhkan credo dan keyakinan.
Credo berasal dari kata latin credere yang berarti ‘percaya’. Maka,
credo berarti ‘aku percaya’. Credo adalah serangkaian hal dan nilai yang kita percayai dan kita pegang sebagai pegangan dan pedoman hidup. Dalam credo itu terkandung prinsip-prinsip yang kita gunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan hidup, perilaku, dan kerja kita. Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan.
Keyakinan adalah perasaan pasti akan kebenaran dan kebaikan suatu hal, nilai, atau prinsip. Keyakinan menjadi sumber tekad dan kemauan hidup. Kita boleh memilikikemampuan dan kecakapan yang bagus, tetapi jika kita tidak mempunyai keyakinan akan hal yang kita kerjakan, kita tidak akan mendayagunakannya. Tanpa tekad dan kemauan, kita tidak akan bergerak atau berbuat sesuatu. Sebaliknya, dengan keyakinan, kita akan mengambil langkah dan tindakan untuk mencapai sesuatu. Oleh keyakinan, arah hidup ditetapkan dan kemampuan serta kecakapan dimanfaatkan. Kesedihan untuk berkembang membuat kita para pekerja tidak pasif karena kita terus-menerus didorong untuk memanfaatkan segala kesempatan untuk maju. Meskipun lelah, dengan menggunakan tenaga yang tersisa, kita bersedia mengikuti berbagai acara pengembangan seperti ceramah, seminar, penataran, dan sebagainya. Dengan menjadi manusia yang berkembang, kita akan mendapatkan rasa aman dan kemantapan hidup, yaitu dua hal yang kita perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita secara professional, efisien, efektif, dan produktif.
Demi masa depan kita, entah berguna untuk mendapatkan promosi atau tidak, sebaiknya kita terus berusaha mengembangkan diri dengan mengambil usaha-usaha pengembangan agar menjadi pekerja yang dapat diandalkan. Dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan, kita menjadi pekerja yang berharga dan dihargai oleh lembaga.
  1. Upaya Pengembagan diri
Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional. Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai dan komitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasi atau berdzikir. Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi, membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan (tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang diharapkan.
Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus berjalan secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi semakin tinggi.
  1. Hal-hal yang harus dilakukan dalam pengembangan diri
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.
a.       Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar;
b.      Menjalin hubungan dengan orang lain;
c.       Mengelola waktu secara efektif;
d.      Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru;
e.       Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi;
f.       Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita menjadi teratur.
  1. Proses Pengembangan Diri
a.       Pancarkan Antusiasme
Menerapkan Prinsip-Prinsip Bertindak kedalam kehidupan nyata akan mempertinggi jiwa anda dan mengangkat semangat anda. Anda akan merasakan kenikmatan dan semangat untuk hidup. Anda akan menjalani hari-hari yang penuh dan lebih baik. Hal ini terjadi karena anda telah memanfaatkan saat-saat hening anda untuk berpikir, mengorganisasikan dan memprioritaskan hidup anda. Anda akan mencintai banyak hal dan hal-hal tersebut akan menjadi bagian dari hari-hari anda. Anda akan selalu berada di bawah kendali. Setiap hari anda akan melakukan hal-hal baik untuk diri anda sendiri maupun orang lain. Kata-kata seperti membosankan, ejekan, tidak berarti, akan jarang mewarnai kerja dan hubungan anda. Dengarlah CD kesukaan anda. Telponlah teman. Bacalah buku-buku yang bagus. Tersenyumlah. Dengarkan. Lihat. Rasakan. Baui . Jalan-jalanlah dan lihat seluruh keajaiban dunia anda. Tunjukkan kepada semua orang bahwa hidup adalah suatu yang berharga.
Jadilah seorang motivator. Tanyai orang lain tentang tujuan mereka dan bagaimana anda mungkin membantu mereka. Buatlah orang-orang merasa menjadi bagian dari sebuah tim yang berhasil. Mintai mereka masukan. Yakinkan bahwa setiap orang terlibat dan di beri informasi. Berikan insentif kinerja. Cari kesempatan untuk memuji danmemberi imbalan. Antusisme adalah sesuatu yang mudah menular.
b.      Master Sukses
Ada master di dalam diri anda yang menjadi panutan. Master tersebut adalah anda pada kondisi yang terbaik. Teruslah berusaha. Anda tenang, tenggang rasa, sabar dan percaya diri. Anda jujur, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Anda loyal dan menarik. Anda rendah hati dan menghormati orang lain. Anda tagguh,
percaya diri, tekun dan pekerja keras. Anda terorganisir, anggun dan stabil. Anda selalu ingin tahu dan mau di ajar. Anda sehat,
bersemangat dan entusiastik. Anda baik hati, bersahabat, suka membantu dan dermawan. Anda berani dan gigih. Anda bermoral dan beretika
c.       Berani Mengambil Resiko Gagal
Bersiap-siaplah. Saat ini adalah saat yang paling baik bagi anda untuk memulai tindakan-tindakan yang positif. Anda selalu berlatih dan anda punya kepercayaan diri dalam mempersiapkan tindakan anda. Jangan biarkan diri anda dikalahkan oleh keraguan. Anda menyadari bahwa saatnya akan datang dimana anda harus bertindak. Jika anda ragu terlalu lama, keraguan tersebut akan selalu menyelimuti dan berubah menjadi ketakutan. Ya, anda bisa tersandung. Ya, anda bisa ditolak.
Ya, anda mungkin gagal. Inilah hidup. Para penakluk kehidupan setuju bahwa dalam berusaha mereka mungkin harus menyesuaikan dirinya, bahkan memulainya kembali berkali-kali. Perbedaan antara orang sukses dengan yang lainnya bukan pada apakah anda membuat kesalahan atau bahkan gagal untuk sementara waktu, tetapi perbedaanya pada bagaimana respon anda. Kebanyakan orang mencari jaminan sebelum mengambil tindakan. Namun, dalam usaha pencarian jaminan tersebut, mereka sering menerima peringatan yang dapat dengan mudah digunakan sebagai alasan untuk tidak bertindak. Waspadalah, karena mereka yang paling mencintai andalah yang mungkin memperingatkan anda paling keras agar tidak mengambil resiko.
d.      Ciptakan Perubahan
Status mungkin kondisi yang menyenangkan, namun karena harus terjadi perkembangan, maka harus ada perubahan. Karena anda mencari perkembangan, maka anda harus mencari perubahan. Jangan anda lihat lingkungan anda sebagaimana adanya, namun bagaimana seharusnya dan seyogyanya. Anda mencari perubahan karena anda perlu mencari jati diri yang lebih baik sehingga anda dapat memainkan peran anda dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Pertama, ubahlah diri anda sendiri. Bisakah anda mengubah hari-hari anda dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk keluarga anda? Bisakah anda mengubah rutinitas makan siang anda dan menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan? Dapatkah anda saat pulang dari kantor menyempatkan diri untuk berhenti sejenak di panti asuhan selama dua puluh menit dan mengunjungi sesorang yang tidak pernah di kunjungi orang lain? Bisakah anda mengubah kantor anda dan menyempatkan waktu untuk menghubungi lebih banyak orang lagi Apakah konsekuensi dari tidak adanya perubahan? Sadarlah bahwa banyak orang yang tidak membuat perencanaan karena mereka tidak ingin mengambil resiko dari perubahan.. Tidak melakukan banyak hal dalam hidup anda adalah hal yang lebih mudah dan aman daripada mengambil resiko, tapi anda akan menjadi orang yang kerdil. Maka dari itu carilah perubahan yang bisa membuat anda menjadi semua yang anda inginkan.
e.       Terimalah Perbedaan
Lihatlah setiap orang sebagai individu dan bukan sebagai bagian sebuah kelompok. Seluruh manusia dari seluruh negara dan budaya pada dasarnya adalah sama tanpa memandang ras, warna, keyakinan atau jenis kelamin. Percayalah dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa sebagian besar orang-orang yang anda temui, jadikan teman atau ajak ber bisnis lebih banyak persamaannya daripada perbedaannya dengan anda. Orang pada dasarnya baik. Sebagian besar orang bertindak baik. Mereka tidak punya maksud menyakiti anda dan akan membantu anda pada saat anda membutuhkan.
Jangan buang-buang waktu anda untuk memikirkan yang sebaliknya. Jangan menjadi pihak yang membuat rumor atau gosip. Tolaklah kebijakan yang bersifat stereotip, memecah belah dan merendahkan diri yang mengelompokkan orang kedalam kategori-kategori. Jadilah orang pertama yang membangun jembatan toleransi dan kesepahaman.
f.       Jadilah Seorang Pejuang
Pejuang mempunyai sifat tangguh dalam kesetiaan, kehebatan, ketetapan hati, bersikap, berinisiatif, daya tahan, keberaniaan dan kekuatan tekad. Para pejuang bersifat lembut dalam ketenangan, percaya diri dan pengasih. Para pejuang sering diundang maju manakala yang lain berkeinginan mundur. Para pejuang ada di dalam peperangan dan dalam kehidupan setiap hari. Orang lain mungkin bersikap kasar, mementingkan diri sendiri dan bereaksi dengan penuh kebencian terhadap anda. Meskipun demikian, tetaplah sopan. Mereka yang anda tolong mungkin mengeluh dan tidak berterima kasih. Meskipun demikian, tetap tolong mereka. Kata-kata jujur anda mungkin di bantah dan direndahkan. Meskipun demikian, tetaplah bersuara. Keberhasilan mungkin melibatkan banyak kesalahan dan kekecewaan. Meskipun demikian, teruslah berusaha untuk sukses. Bantuan anda mungkin terlalu kecil. Meskipun demikian, tetaplah memberi. Seorang pejuang adalah teladan, selalu siap untuk berkembang dan melayani orang lain.
g.      Tetaplah Fokus
Di dalam perjuangan hidup, anda akan sering menerima pukulan. Beberapa pukulan tersebut mungkin menyakitkan. Namun hal itu juga akan lewat. Anda adalah pusat dari semesta. Penuhi keperluan anda dulu. Kemudian pergilah ke keluarga, teman, tetangga dan pekerja anda. Bergeraklah ke komunitas yang lebih besar. Jangan gunakan kata menyelamatkan dunia sebagai alasan anda untuk melupakan keluarga anda. Jangan biarkan orang lain menekan dan meburu anda untuk bertindak sebelum anda putuskan mana yang terbaik. Hal terpenting yang bisa diberikan seorang bapak kepada anak-anaknya adalah dengan mencintai ibu mereka. Berdirilah dengan lutut agak membengkok. Tadahkan kepala. Bernafaslah yang dalam dari perut anda. Anda adalah bagian yang sangat kecil dari benda-benda yang maha besar. Anda menyatu dengan semesta. Anda adalah segala sesuatu dan bukan sesuatu. Tetaplah tenang, seimbang dan waspada.
h.      Jagalah Penampilan Anda
Penampilan anda yang memuaskan menunjukkan keanggunan dan kelembutan yang sederhana. Anda tampil kuat secara fisik, emosional dan spiritual, dan anda tampak bahkan masih mempunyai cadangan kekuatan yang lebih besar. Anda tenang, terkoordinasi dan seimbang Anda mengarahkan dengan keyakinan yang mantap dan mudah. Tenanglah. Pertimbangkan dengan matang. Mantaplah dan waspadalah. Tampillah dengan bagus. Berbahagialah. Tegakkan kepala dan tarik pundak anda ke belakang. Jaga pandangan mata lurus ke depan. Bernafaslah yang dalam. Berbicaralah dengan suara lembut dengan cara yang penuh tenggang rasa. Jangan terlalu sering memotong pembicaraan. Bicaralah yang singkat. Berjalanlah dengan tujuan. Jangan terburu-buru. Berjabat tanganlah dengan mantap. Mata anda adalah mata yang bersahabat. Anda bersikap hormat. Tersenyumlah yang tulus. Anda menunjukkan gaya dan kelas. Kesan pertama tak akan terlupa. Sesuatu yang anda inginkan akan datang sebagai hasil dari sikap baik dan ketekunan anda. Berhentilah sejenak dan nikmati saat-saat itu. Mulailah bekerja.
i.        Lakukan Yang Anda Rasakan
Saat terbaik untuk melakukannya. Jika anda bahagia, tersenyumlah. Jika anda berani, bertindaklah. Jika anda mendapatkan layanan yang bagus, pujilah. Jika anda merasa bersemangat, lakukan sesuatu yang positif. Jika anda mempunyai lelucon yang bagus, ceritakanlah. Jika anda mempunyai kelebihan, beramallah. Jika anda ingin kaya, menabung dan berinvestasilah. Jika sesorang perlu pertolongan, bantulah atau berkatalah yang lembut. Jika anda berjanji, tepatilah. Jika anda ingin melihat sesuatu menjadi lebih baik, berikan suara anda pada wakil anda.
j.        Kembangkan Rasa Humor Anda
Di segala bidang kehidupan, kelucuan yang spontan, tawa yang tulus, senyum dan rasa humor yang hangat selalu di hargai. Agar menjadi orang yang pintar ber humor, sering ceritakan humor. Praktikkan. Tirulah komedian yang anda kagumi atau teman-teman anda. Mulailah mengumpulkan lelucon. Pastikan selalu bahwa lelucon anda bukan lelucon kotor dan tidak menyerang. Fokuskan pada subjek lucu yang universal anda. Kebanyakan humor yang terbaik adalah yang bercerita tentang diri sendiri. Oleh karena itu, anda harus belajar menertawai diri sendiri. Dalam perjalanan anda menuju sukses, akan anda temui banyak sandungan dan kegagalan, yang menyediakan banyak kesempatan kepada anda untuk mengubah hal-hal yang tidak diharapkan tersebut menjadi bahan lelucon pengurang stress. Jangan terlalu terganggu oleh masalah-masalah kecil. Jadikan masalah-masalah tesebut sebagai bahan tertawaan. Selalulah ramah. Humor akan menambah daya tarik anda.
  1. Faktor Penghambat Pengembangan Diri
Faktor yang menghambat diri kita untuk berkembang
a.       Faktor yang berasal dari lingkungan.
Sistem yang dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada, tanpa disadari menghambat pengembangan diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas dalam jenjang jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.
b.      Faktor yang berasal dari diri individu sendiri.
Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas. Faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
c.       Faktor usia
Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.
  1. Solusi Mengatasi Hambatan Dalam Pengembangan Diri
Memang banyak aspek penghambat pengembangan kepribadian kita, namun sebenarnya masalah itu bisa diatasi dengan cara: Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik.
a.       Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan
sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman.
b.      Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan
sungguh-sungguh.
c.       Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya.
d.      Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang mengindar.
e.       Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
f.       Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk melakukannya.

B.     Karakter Pembelajaran Personal
Cara belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera penglihatan. Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar visual. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera pendengaran (audio/suara). Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar audiotory. Ada pula sebagaian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh atau demonstrasi.Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar kinestetik. Mengetahui karakteristik tipe belajar visual, auditori dan kinestetik akan membantu anda menemukan strategi atau cara terbaik dalam belajar.
1.      Auditori (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu:
a.       Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
b.      Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio
c.       Cenderung banyak omong
d.      Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
e.       Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
f.       Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
g.      Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll
2.      Visual (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
1.      Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
2.      Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
3.      Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
4.      Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
5.      Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
6.      Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
7.      Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu
3.      Kinestetik (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
1.      Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
2.      Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
3.      Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
4.      Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
5.      Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing
6.      Menyukai praktek/ percobaan
7.      Menyukai permainan dan aktivitas fisik

No comments:

Post a Comment